Me and Me

Mentari yg hangat, embun yg sejuk, hawa udara dingin yg berhembus dari arah pegunungan ungaran pagi itu, membuatku merasa tenang dan damai. Daun-daun yg bagai terkena hembusan angin kehidupan itu kian membuatnya semakin menari, membuatku nyaman berada disitu. Semakin nyaman. Aku di zona nyaman itu. Aku ingin pergi, tp ku tak mau pergi. Aku begini. Sungguh mati. Susah dipahami. "Ku lari ke hutan, kemudian menyanyiku. Ku lari ke pantai, kemudian teriakku. Sepi sepi dan sendiri. Aku benci." Atau aku harus lari ke hutan lalu belok ke pantai? Hm. Entahlah. Apalah. Bagaimanalah kiranya jika ku lari-lari lalu kau berteriak menyemangati. Mungkin akan jadi lebih hepi. Ya, mungkin bila nanti.

-Tulisan anak sepi, yg sedari tadi bosan berdiri, lalu sekarang duduk di bangku antri damri.

0 komentar:

Posting Komentar

PT Jurnal Bisa Indonesia. Diberdayakan oleh Blogger.