Ritme Hujanku



Suatu saat, yang entah kapan, jika hujan membuatmu merindukanku, bermainlah di bawahnya, di sana ada aku yang turun bersama derasnya yang basah.

Saat kau dengar bunyi gerimis jatuh di atap rumahmu, ingatlah aku. Cinta memang tak perlu berisik kan, Tuan. Serupa doa-doaku pada Tuhan.

Ini hujan kesekian kalinya, untuk rindu yang entah sudah ke berapa kalinya.

Hujan reda, tapi tidak dengan dinginnya, tidak dengan genangannya. Sama seperti kita. Mereda, tapi tidak dengan kenangannya, tidak dengan rindunya.

Hujan kembali datang. Rindu kembali menyerang. Hati kembali meradang.

Kau tahu, siang ini hujannya hening. Airnya jatuh kecil-kecil. Memecundangiku yang tengah rindu bergemuruh; rusuh.

Ah. Aku denganmu saja. Menyantap semangkuk bakso dan jus mangga. Biarkan hujan menyelesaikan tugasnya, kita selesaikan saja rindu yang ada.

Yuk Gabung!!!


Hasil gambar untuk tumblr work photography
Anda bisa bergabung dengan kami! Tim www.bisasaja.net membuka kesempatan kepada Anda yang ingin menjadi bagian dari tim produksi PT JURNAL BISNIS INDONESIA. Cek websitenya sekarang juga disini dan kembali lagi ke halaman ini untuk mengisi formulir. Salam super!




Powered by 123ContactForm | Report abuse

Just So You Know I Am Confused

Hasil gambar untuk happy tumblr photography
Hello, how are you? Dare to say "Good morning and have a pleasant day" to your-loved ones, pals! #kodedikit

Asal usul, kasak kusuk..
Gue kalo ditanya "asalnya darimana?", "balik kemana?", "orang mana?" bingung dah jawabnya. Pasalnya begini.. Gue orang jawa yes, orang palembang/sumatera juga yes. Notabene, gue ini kelahiran jawa asli, keturunan jawa asli, semua keluarga gue asli jawa, kecuali kakeknya kakek gue yang orang Belanda (lah, darah Belanda dan bangsawannya udah hilang di angkatan gue khan: lewl), jadi bisa dikatakan gue orang jawa asli. Tapi, masalah muncul ketika gue baru umur 2 tahun udah pindah ke Sumatera, Palembang specifically. Dari umur 2 tahun (1998) sampe gue 17 tahun (2013) gue tinggal, gede, dan berkembang di Kota Pempek itu.

Kalo kata bokap gue ras gue ini nggak sempurna (ras, according to Wikipedia: sistem klasifikasi yang digunakan untuk mengkategorikan manusia dalam populasi atau kelompok besar dan berbeda melalui ciri fenotipe, asal usul geografis, tampang jasmani dan kesukuan yang terwarisi). Jadi kesimpulannya, fenotipe gue cenderung tergantung orang tua gue, asal usul geografis sih original dari tanah jawa, tampang jasmani (primer/genotipe: berdasarkan gen asli jawa, nyokap dan bokap gue asli jawa tengah keduanya, tapi tampang jasmani juga dipengaruhi faktor sekunder yaitu temperament dan karakter yang berkembang berdasarkan adaptasi dari lingkungan/daerah sekitar. Nah, gue genotipe asli Jawa (yang kalem, manis, imut2 gitu wkwk), sedangkan temperamen dan karakter gue yang sekarang ini cenderung Sumatera (agak kasar yah, beda sama org jawa asli). Alhasil wajah gue ini half Javanese, half Sumatran. Karakter gue juga demikian, I guess.

Di banyak kesempatan acara keluarga yang gue datengin di Daerah Solo, Semarang atau Jogja tempat dimana sebagian besar keluarga besar gue berdomisili, gue biasanya disapa gini: "Duh ini dia orang Palembang udah dateng, tambah cantik aja" *abaikan yg dicoret* hihi. But why? Selalu dikenali sebagai orang Palembang? Karena gue tinggal disana? ok then. But let see this occassion:
       (Pas acara keluarga di Solo)
       Bude solo: "Oalaaah ini ternyata anaknya Mas *** toh"
       Me: "nggih bude"
       Bude solo: "oh pantesan, bude tadi lihat dari jauh, ini pasti bukan orang Jawa"
       Me: *nyengir kuda kepang* (saya orang Jawa! Please bude, I'm begging u)
       Bude solo: "aduh cantik banget, kayak mamanya"
       Me: *nyengir kuda lumping*
***
       (Pas ketemu Pak Char depan kantor sekolah, loc: Palembang)
       Pak Char: "Nak, wong jawo, tolong bapak panggilke ketuo kelas XII IPA 2
       (Nak, orang jawa, tolong bapak ya panggilkan ketua kelas XII IPA 2)"
       Me: *menyeringai evil* (bahkan sapaan "wong jowo" sudah melekat diwajah gue deh kayaknya)
***
See? Dimana gue bernapas, gue selalu diakui bahwa gue adalah bagian dari belahan dunia bagian lain. Gue di jawa, dibilang orang sumatera. Gue di sumatera dibilang orang jawa. They judge me by the cover. lewl. It's confusing. Where should I belong? What should I claim myself as? haha just kidding I'm not seriously worrying about this too much. It's okay, I was enjoying my life. Just so you know, I am living in Bekasi-Cikarang now, can you imagine what should I say to the world, about this whole thing? Anak rantau yang merantau? Rantau pangkat dua? Asssh nggak usah dipikirin, bilang aja gini. "Kenalin, gue Riska, lahir di Semarang, gede di Palembang, kuliah di Cikarang". Well done much!

Cheers,
Salam anak rantau!

Thesis, Wait, What?

Hasil gambar untuk paper tumblr photographyHalo guys, kangen nih..
Sama kamu, kita, kenangan kita. Wait, what? KITA? Gue aja kali... sendiri.

Biasalah, untuk mengisi kekosongan gue, gue ngeblog, nyari kepuasan. Puas kalo udah mencurahkan isi hati disini. Btw guys, gue baru balik dari Palembang 23 Agustus ke Ciks, sebab tanggal 24 Agustus gue mesti presentasi hasil internship gue 3,5 bulan lalu di Kementerian Perdagangan. Alhamdulillah lancar jaya, dosennya muda, cantik, baik lagi. Moga nilai saya bagus ya Ms! ahaha
Gue gabut abissss. Lo tau kosan gue ini harusnya diisi 6 orang sohib gue, tapi karna masuk kuliah masih lama, which is 5 September, jadi gue skrg bertiga sama Indah dan Jule. Mereka juga bertahan disini karena terhalang kewajiban presentasi dan proposal seminar buat thesis. *ups iya THESIS! Thesis, untuk mahasiswa tingkat akhir kalo disebut kedengerannya lebih jorok dan tabu daripada bilang anj*ng. Yaa.. kalian yg udah pernah lulus sarjana tahu dong rasanya. Buat yang belum, yaa see u soon deh sama yang namanya Thesis atau skripsi (istilah di kampus2 lain) yang tebelnya kayak hak sepatu tante-tante dan beratnya kayak sekilo mecin.

Thesis, satu kata yang bisa bikin gondok (re: kzl) kalo disinggung di kolom komentar postingan sosmed temen (ex: "eh jalan2 mulu lo, kelarin tuh thesis" atau "thesisnya kapan kelar bang?") WADEHEL. Thesis bikin jantung jadi ngamuk deg-degan meracau gitu, bikin tekanan darah naik, bikin emosi meningkat, dan perasaan nelangsa kacau-galau lebih dari diputusin pacar (oke, ini lebay).

Seriously, I think we all have been getting a problem in the power of suggestion. Udah dari nenek moyang dan cucu-cucunya bilang bahwa "skripsi itu nyeremin" atau bilang gini "awas bentar lagi skripsi, bisa bikin kurus" atau "stres banget ", wait, what? jangan takuuuut! Calm down, yakin bisa dong! Kan selama ini lo yang kuliah, lo yang belajar banyak ilmu dari banyak dosen, lo yang research, kenapa lo juga yang mesti ragu. Dosen itu cuma menguji hasil research lo, whether you comprehensively understand it or not.

Yehha please deh please optimiskan hidup kalian. Kalo bukan kalian yang optimis siapa lagi. Musuh paling besar lo adalah diri lo sendiri. Kalo lo ga bisa naklukkin diri lo, siapa lagi? No one will care, no one can, none, except you, yourself.

Emang seolah-olah enak ngomong doang gini, but let's we try! Percayalah tak ada hasil yang menghianati usaha. If you think it doesn't worth any of your efforts, means you need to create some more :)

Okedah, see you in the next post! Udah mau magrib, laper, abis magrib mau beli mawar (read: beli makanan di warung teh mawar), di kosan abis makanan. Daaaaaah see ya! Apa kabar thesis kalian? Proposal udah? (Gue: Boro-boro proposal, topik aja blm tau di-acc apa kagak nyahahahaha!)

Salam berbahagia,
dari gue yang lagi laper tapi sok-sokan ngomongin thesis segala, mwaah!

Go Over Everything

Hello, it's me.. I was wondering if after all these years you'd like to meet. To go over everything.
(Gue yakin 80% dari kalian yang baca kalimat diatas sedikit pake nada lagu Adele)
*abaikan* karna lirik itu nggak ada kaitannya sama cerita gue di bawah. Yuhu. Yuk mulai!

Hasil gambar untuk peace tumblr photography
Mau curhat nih genks.
Lagi galau. Entah kenapa otak gue ngerasa capek mikir deh. Gue maunya jadi anak kecil aja untuk saat ini. Ternyata jadi gede itu nggak enak, nggak seseru yang gue bayangin waktu gue masih kecil. Gue sekarang lagi internship nih di Kementerian Perdagangan RI, Jakarta Pusat. Hal yang bikin galau salah satunya ya magang gue ini, ternyata kerja itu capek ya, ternyata kerja itu memeras pikiran dan energi yang nggak sedikit.Walaupun kerjaan nggak terlalu banyak tapi tetep aja pikiran juga masih terfosir sama situasi dan kerjaan kantor.

First, gue sebel sama Jakarta. Macetnya itu totally bikin nggak nahan. Macetnya dimana-mana, merata di semua tempat keknya, kecuali perumahan elit atau komplek rumah dubes-dubes daerah menteng, rasuna said, dll deh. Disitu adem, kendaraan yang lewat sedikit. Lol. Tapi kata temen baru gue (doi dari kecil emang di jakarta), Jakarta itu istimewa soalnya semua keasyikan ada disini. Well, meski gue antara tau-dan-nggak-tau "keasyikan" yang dia maksud itu kek gimana haha. "Disini kan rame, orang ngumpul dari mana-mana. Makin banyak orang, makin banyak transaksi. Makin banyak transaksi, makin banyak uang. Orang kan suka uang, makanya Jakarta asyik". Leh ugha ya penjelasannya, Far. Terkadang kalo main analogi, lo jago deh. Ayo tanding futsal kita! wkwk *ampun #daakumahapaatuh

Kedua, gue sedih pisah dari temen-temen deket gue yang di kampus, kita kepencar gara-gara intern ini. Kita bersebelas (udah kayak 1 tim sepak bola ternyata), beda-beda dapet tempat intern. Mulai cus dari gue, di Kemendag.
Riani : Interpol Mabes Polri (HI)
Indah : Bekasi Power (Tek. Elektro)
Rahma: UNHCR (HI)
Zuha : CIMB Bank (Syariah Perbankan)
Zizi : Bosch (HI)
Cae : Bentar lagi (Perbankan Syariah)
Rayang : Telkom Internasional (HI)
Sindy : Ernest & Young (HI)
Wulan : Indosiar (HI)
Rika : Satu kantor sama Riani (HI)

Tuh kan, ada yang Jakarta Barat, Pusat, Timur, Selatan, Cikarang duh sedih susah ngumpul. Kalo ngumpul mesti nunggu weekend dulu. Tinggal pilih kemana dan sama yang mana kalo jalan sih, tapi harus weekend. Kita selalu kangen-kangenan tiap hari wkw udah ga ngerti lagi, gimana ntar kalo kita lulus yaa. Nggak kebayang. Soalnya kita biasanya itu hampir 24 jam bareng, cuma pas tidur aja balik ke kasur masing-masing dan pas ngampus aja beda kelas. Bangun tidur dan balik ngampus mah ngumpul lagi, kalo dulu masih banyak meeting events, abis meeting yaa nongki lagi. Nongki kita itu macem, kadang di ciwalk, kadang main ke mal, kadang jalan ke jkt, bogor atau bandung, malahan kadang nongki berkualitasnya di salah satu kamar kita.

Kalo udah bareng-bareng itu sering lupa waktu, tiba-tiba udah jam 3 pagi, kalo mulai ngumpulnya sore pas balik kuliah tiba-tiba kadang udah magrib aja. Sekarang terasa banget, kalo nggak ada mereka, waktu jadi lama berlalu, gue banyakan bosennya, gue banyakan bengongnya, main gadget, ngetik (entah ngetik apa aja yang bisa diketik deh), soalnya gue bingung kalo bosen gimana cara nanggulanginya. Kita tiap hari kontekan lewat Line, thanks to inventor of Line. Kalo malem minggu biasanya kita conference call/grup call Line.

Ketiga, gue bosen sama keseharian gue. Bangun pagi, mandi, ngantor. Pulang dari kantor (tiba-tiba langit udah gelap aja), mandi, istirahat, makan, tidur, repeat. Sungguh gue pengen kuliah aja haha. Kalo kuliah kan nggak mesti banget duduk ngerjain tugas/belajar dari 8.30 pagi sampe jam 5 sore. Kuliah bisa masuk jam 7.30, 10.30 atau 14.00, malah kalo dosen berhalangan, dismissed. Yaa lumayan, bisa bersosialisasi dengan dunia nyata rasanya (alias main sama temen, jajan di kantin ketemu temen lainnya, main futsal, meeting, tidur-tiduran di kasur, nonton tv, internetan, ngegosip, berenang, jalan2 ke pasar malem, dsb. Ga melulu soal belajar dan ngurusin hubungan negara sama aktor internasional. Pft.). Kalo kerja, jam 5 sore baru balik loh, sampe kamar bisa jadi jam 6an, karna macet, laper dan sebagainya. Langit udah gelap, kok gue nggak ngerasain cahaya matahari setiap harinya. Gue sedih, keknya hari demi hari sudah berlalu.

Keempat, gue sebel sama budget yang mesti kita expense  buat hidup di Jakarta (apalagi seorang diri). Gue anak rantau cuy FYI. Tapi alhamdulillah bokap nyokap masih sehat dan bisa biayain kehidupan gue buat kuliah dan magang di Jakarta ini. Btw, curhat dikit, kosan mahal, makanan mahal juga di kantin kantor (yaiyalah harganya menyesuaikan kantong pegawai dan BUKAN kantong mahasiswa). Huft. Uang di dompet cepet tipisnya. Outcome terbesar sih buat kosan sama makan sehari-hari sih. Apalagi ditambah kalo butuh jalan, ke mal, makan, atau nonton buat nge-refresh otak biar ga jenuh, juga buat self-reward. Kita butuh tuh sekali-sekali.

Well, gue disini bukan ngajarin kalian untuk ngeluh, tapi cuma mau curhat dan nulis apa yang ada di pikiran gue untuk saat ini. Yang terpenting, tulisan disini pada akhirnya dibuat untuk mensyukuri nikmat Allah, karena "Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?" atau "Which favors of your Lord would you deny?" atau bahasa kerennya "Fa-biayyi alaa'i Rabbi kuma tukadzdzi ban?" (QS ke-55 Ar-Rahman, tertulis berulang). Menurut lo, kenapa ditulis berulang? Supaya manusia mikir! Sadar!

Banyak hal yang harus disyukuri dari cerita gue barusan, misalnya, alhamdulillah udah dapet tempat intern yang bagus, dapet tempat intern sesuai topik skripsi pula. Disini kita belajar untuk berakit-rakit dahulu berenang-renang ketepian, belajar buat sekali dayung-dua-tiga pulau terlampaui, dan sebagainya. Terutama sih gue belajar untuk bisa lebih respect sama ortu yang kerja banting tulang buat biaya hidup kita selama ini. Udah tau kaaaan capeknya kerja? Yuk jangan hambur-hamburin uang ortu lo :) Pengen deh bisa cepet-cepet menjalankan misi membahagiakan orang tua. Pengen bikin mereka berdua senyum bahagia ketika ngeliat gue dateng penuh kesuksesan dunia-akhirat. Tentunya mereka lebih ngerasa bahagia, bahkan sangat bahagia dari apapun rasa bahagia yang ada di dunia ini. Yuk berdoa dan berusaha. Semoga kita semua selalu dalam petunjuk-Nya. Amiin ya Rabb.

Salam hangat dari penulis amateur yang berbahagia,
Riska Nurhayati

Throwing-back Masa Lalu

Hello, it's me. Hello from the other side!
Semester 8, welcome!
Apa kabar? Gimana kabar hati? Masih aman? Congrats ya kalo masih aman, bagi tips lah buat gue!

Lagi pengen throwback nih, ke masa SMA, masa dimana gue masih sekolah dan main dalam waktu bersamaan. Capek sih hampir tiap hari balik jam 9 atau 10 malem. SMA gue unggulan, pulang jam 4 sore, abis itu langsung caw ke kantor Sriwijaya Post (gue dulu wartawan pelajar) jam 5an sampe magrib, cuma mau ngecek entry news and absen lol. Trus gue ada english course di Global jam 7 sampe jam 9 malem. Yaks, I was oftenly back to home at 9pm. Biasanya dijemput papa sih (kalo papa nggak lagi nugas keluar kota). Masa SMA itu emang kejam, tapi betah. Masa transisi, dari anak kecil, jadi anak lumayan gede. Masih ga banyak pikiran, paling yang dipikirin cuma PR, temen, gebetan dikit lah ya, huhu..

Sekarang gue udah kuliah, jadi mahasiswa semester 8 (note: kampus gue program studynya sampe 10 semester, tiap semester 4 bulan). Semester 9 ntar gue magang. Yuhu! Excited and nervous at the same time, #BalikKeTopik. Gue terkadang emang kangen masa SMA, dimana gue sm genk SMA gue KKA *nama perkumpulan cewe2 lucu dan imut HAHA* bisa ngumpul bareng lagi, bisa ngegosip bareng, nonton film bareng, ngemall bareng, makan siang bareng dibawah tangga deket kelas XI ips, nongkrong di depan uks bareng, apa-apa bareng lah pokoknya. I miss them and our memories so damn bad! Kangen waktu-waktu galau milih PTN bareng, galau milih menu makan siang apa, galau mau pake baju apa pas MT wkwk (Majelis Taqlim 2 minggu sekali).

Kangen semuanya.

Time will never  go back. We all know that. Don't ever ask the time for returning back again to the past. It's okay it passed, at least, you know by now how to appreciate time. 

Just enjoy the ride, look for future, make your past as good teacher to boost a bright future!

Eh by the way anyway busway, ngomong2 tentang temen SMA, mereka sekarang udah pada berubah lho, tambah cantik dan ganteng haha. Social media emang berguna buat keep in touch sama temen yang jauh jaraknya ribuan kilometer diluar sana. Thanks to the inventors. Temen SMA gue yang dulunya cantik sekarang tambah cantik. Yang dulunya cakep, sekarang makin cakep + ganteng. Malah, yang dulu ga pernah gue liat sekarang cakepnya subhanallah hehe, gue baru inget kalo dia temen SMA gue dulu (maaf agak lupa, soalnya dia anak ips, gue ipa, kita jarang ketemu wkwk). Widih, nggak salah, sekarang cakep banget wkwk, temen gue yg pernah sekelas juga pada makin oke! Udah gede sih ya, sekarang lebih dewasa. Kalo mereka muncul di sosmed, gue kadang pangling. Best ways buat mereka semua :)

Gue? Gimana dengan gue? Apakah gue berubah juga? wkwk Entahlah hanya Allah dan kalian lah yang tau, karna gue ga bisa judge diri gue dari satu sudut pandang gue sendiri. At least, knowing you all bahagia kuliah/kerja/pendidikan di luar sana yang sesuai keinginan, semoga langkah kalian selalu diberkahi dan semoga kalo sukses kalian nggak lupa sama gue. Kangen kalian semua!

Seluruh temen SMA gue, SMA 6 Palembang, GUE KANGEN! And for genk rempong yang ngangenin, KKA, random ya mentionnya: Vani, Lolak, Niko, Indah, Pad, Paul, Mita, & Wipi. Temen wartawan pelajar gue juga! Yang selalu nemenin di luar waktu sekolah gue: Cus, Inu, Zahir, Fadil, Gabrela, Ree, Rafi, Bayu, Alfian, Dayat, Nisa, Wiji, & Rizky, temen2 gue yang pemau tp ngangenin, kangen man!

Hasil gambar untuk high school tumblr photography
See you next occasion and see you on top!
God bless y'all and me :)

twitter/instagram: @riskan__
PT Jurnal Bisa Indonesia. Diberdayakan oleh Blogger.