Cerpen "Sungai" karya Sapardi Djoko Pramono
Pengidentifikasian unsur intrinsik dalam cerpen
a. Penokohan
- Aku (seorang pecinta alam-sungai-).
Kutipan "Aku bersahabat dengan sebuah sungai. Aku diam-diam mencintai
kelokan-kelokannya... Aku diam-diam mengagumi
suara riciknya... Aku, terutama sekali, suka
diam-diam terpesona oleh gemuruh suaranya."
b. Latar
- Latar tempat (setting) :
1) Mata air di gunung -> "Sejak muncul dari mata air di gunung itu..."
2) Padang pasir -> "Sampai pada suatu waktu ketika kami harus menyeberangi
sebuah padang pasir."
3) Ranting-ranting pohon -> "Apalagi jika kebetulan ada beberapa ekor burung yang berkicau di ranting-ranting pohonan itu"
3) Beberapa tempat -> "Di beberapa tempat, ia bahkan menggodaku untuk
terjun ke airnya yang jernih dan tenang.."
- Latar Waktu :
1) Musim Hujan -> "Di musim hujan air tercurah dari langit ... "
2) Siang Hari -> "Dalam perjalananku di bawah matahari yang
terik ..."
- Latar Suasana :
1) Bingung -> "Ia tampak bingung, gamang. Seperti putus asa."
2) Sedih -> "Kami pun akhirnya tetap harus terpisah meskipun saling mencintai."
3) Bahagia -> "Aku, terutama sekali, suka diam-diam terpesona oleh gemuruh suaranya
ketika ia harus terjun dari ketinggian ratusan meter-itu mengingatkanku
pada beberapa penggal sampak dalam gending Jawa dan simponi Bethoven"
c. Alur
Alur Maju-> "Sejak muncul di mata air gunung itu, ia sepertinya mengenalku
dan tampaknya jatuh cinta padaku. Ia tidak bertepuk sebelah tangan.
Tentu aku tidak tau mengapa. Pada hakekatnya ia baik meskipun
perangainya suka berubah-ubah, itu menurut penilaian sementara orang. Ia
menjalani hidup yang sukar. Begitu muncul dari mata air, ia harus
mencari jalanya sendiri, meliuk-liuk, terus bergerak agar tetap dianggap
sebagai sungai."
d. Tema
Kesetiaan -> "... aku yakin bahwa cinta kami tidak mungkin dipisahkan,
bahkan oleh padang pasir ."
e. Pesan
Setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan, kita harus setia kepada orang yang kita sayangi.
"Kami pun akhirnya tetap harus terpisah meskipun saling mencintai. Katanya ia akan menyusup di bawah samudra pasir itu sementara aku diharapkanya untuk terus melanjutkan perjalananku. Dalam perjalananku di bawah matahari yang terik, tanpa putus asa, agar bisa mencapainya jauh di bawah sana. Hanya dengan begitu ia akan muncrat ke atas dan menjelma genangan air kecil; itulah wujud cinta kami"
Setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan, kita harus setia kepada orang yang kita sayangi.
"Kami pun akhirnya tetap harus terpisah meskipun saling mencintai. Katanya ia akan menyusup di bawah samudra pasir itu sementara aku diharapkanya untuk terus melanjutkan perjalananku. Dalam perjalananku di bawah matahari yang terik, tanpa putus asa, agar bisa mencapainya jauh di bawah sana. Hanya dengan begitu ia akan muncrat ke atas dan menjelma genangan air kecil; itulah wujud cinta kami"
2. Menurut Anda ide cerpen tersebut berasal dari pengalaman seseorang atau bukan? Jelaskan!
Menurut saya, ide cerpen tersebut berdasarkan pengalaman seseorang (si penulis), hanya saja objek cerita dalam cerpen tersebut dianalogikan menjadi sebuah 'sungai' yang sangat dikagumi oleh si penulis. Rasa kagum dan cinta terhadap sesuatu ini juga terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
0 komentar:
Posting Komentar